Demi keluarga seorang Dewi rela mengorbankan apa saja

Friday 7 August 2015

Saat istrimu terlukai oleh mu


Dua kepala, dua prinsip dan dua hati sangat sulit disatukan. Hanya pengertian, pemahaman dan mengalah adalah jalan keluar. Walau tak bisa harus selamanya mengalah dan menjadi media kesalahan. Setiap insan punya hati yang tak mau menjadi tertuduh dan sumber kesalahan.

Banyak memang faktor pemicu pertengkaran, hanya masakan istri kurang asin, atau kaos kaki suami salah taruh, dan perselisihan cara didik anak dimana satu melarang satu membela. Selain anaknya akan bingung orang tua akhirnya akan salah-salahan.


Sedikit saja yang tidak sesuai dengan hati jika akan diutarakan maka akan jadi hal yang menyinggung lainnya. Mungkin hati kita sendiri harus tau diri dan mencoba memahami. Tidak semua harus sesuai hati dan keinginan kita, tidak semua orang sama dan bisa seperti kita. Kitapun juga masih banyak yang kurang dan pasangan kita bisa memahaminya, kenapa kita juga tak bisa?

Saat kita di kantor atau melihat pasangan orang lain, hati kecil tak bisa bohong? Mereka damai ya....mereka bahagia ya... Kenapa tidak coba pada keluarga kita sendiri. Melihat kelebihan dan kekurangan kita sendiri, dan mengusahakan yang terbaik dan apa adanya tanpa rekasa, mungkin akan jauh lebih baik dari pada menginginkan hal diluar kemampuan kita.

Ikrar pernikahan dan janji kita pada Allah adalah niat kita awal untuk membentuk keluarga sampai di Surga. Perbaiki diri sendiri dan mencoba pahami yang lain. Ucapan terimakasih dan maaf adalah dua obat mujarap dalam berkomunikasi. 

0 komentar:

Post a Comment

© Suara Hati Sang Dewi, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena