Demi keluarga seorang Dewi rela mengorbankan apa saja

Tuesday 14 April 2015

Kenapa wanita menjadi pihak yang dirugikan?

Bukan untuk keluhan atau menuntut hal yang macam2, atau memaksa untuk persamaan hak emansi wanita. Adakah sedikit rasa menghargai untuk ciptahan Tuhan yang ada surga di sana dan keindahan.
Sebenarnya secara tidak langsung, wanita menjadi pihak yang dirugikan. Entah menyadari akan hal itu atau cuek dengan kondisi yang ada. Wanita selalu menahan perih hati dan disepelekan. Selalu beruraikan air mata dan menelan ludah untuk rasa getir hidup.

Pergaulan bebas, pacaran diluar batas, organisasi, janji2 palsu adalah kesenangan semata dimana wanita yang menjadi pesakitannya. 

Pergaulan bebas, gank nongkrong, takut disebut tidak gaul, takut dibilang cewek cupu, takut dibilang cewek kampungan, maka digilir bareng2, gonta ganti pasangan, menjadi paling top, paling digemari para lelaki belang, akan kagum dengan fisik dan pesonanya.....

Pacaran diluar kendali kalau tak diajak tidur bukan pacar. Takut diputus pacar, pengen jadi pacar si dia, takut dibilang tidak laku, takut tidak ada lelaki melihat, cari perhatian laki2, ingin HP baru, ingin baju baru, ingin tampil cantik dan semua hal sepele itu gadis mau melakukan apa saja. Sama temen, pacar bahkan sama om hidung belang.

Tidak diberi nilai bagus oleh dosen, tidak diluluskan oleh guru, takut IP anjlok, biar cepat sidang, dimudahkan laporan skripsi, takut orang tua kalau nilainya jelek. Ini yang dirasakan oleh siswi sekolah ternama dan termahal. Dia rela melakukan apa saja untuk mengejar nilai dan kata lulus dari sekolah maupun universitas.

Takut dikeluarkan dari pekerjaan, biar bisa masuk kerja, biar bisa naik jabatan, biar dekat sama bos maka rela mengorbankan keluarga dan tubuhnya untuk bosnya.

Bagi cewek, jika banyak cowok dan sering ganti cowok....maka dia merasa paling top, banyak penggemar.....dia tak sadar sudah berapa cowok yang menidurinya tanpa imbalan apapun.

Bagi cowok, meniduri cewek sekali adalah pengalam pertama, makin banyak maka akan makin menantang. Dengan mudah dirayu..mudah juga untuk mutusin.

Munkin kata perawan sudah tak penting, pernikahan tak penting. Asalkan aku suka kamu suka mari kita lakukan.....segitukah parah iman dalam diri kita. 

Lihat sisi kenyataannya wanita akan tersakiti, jika hamil siapa yang tanggung jawab, hanya karena pujian dia kehilangan kendali sampai merelakan tubuhnya untuk kepuasan lelaki belang. Hanya uang segepok untuk membeli hp dan baju baru, alih2 uang kadang mendapat siksaan, digilir dan ditinggal...siapa yang rugi.
Tak ada yang dia dapatkan hanya kata2 ucapan dan tepuk tangan....

Hai gadis disana jangan terus kamu jadi obyek pesakitan.

Biar dibilang tak gaul, biar dibilang tidak top, tidak cantik...tetapi kamu bisa menjaga jati dirimu dan imam mu. Yang merugi adalah dirimu sendiri, dengan pergaulan dan kemajuan jaman bentengi diri dengan iman. Kalau cewek akan membekas secara fisik, kalau cowok tidak ada bedanya. 
Maka hatilah2lah dan jangan mudah terperdaya

© Suara Hati Sang Dewi, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena