Demi keluarga seorang Dewi rela mengorbankan apa saja

Wednesday 15 April 2015

Jangan hina karena aku PSK


PSK juga manusia, mereka pada dasarnya ingin hidup di jalan lurus dan bahagia .  Namun keadaan dan lemahnya iman membuat mereka salah melangkah. Tak dapat dipungkiri bahwa ada juga wanita yang memang hobby hidup glamour dengan  cari uang  menjadi PSK.  Sebaliknya banyak dari mereka yang kembali kejalan benar dan hidup bahagia.

Saat saya bekerja di UAE, banyak PSK dari Cina  yang khusus di datangkan dengan visa turis. Mereka dipinjami uang untuk datang ke UAE dan tersebar kebeberapa wilayah. Mereka ditempatkan dalam satu apartemen agar mudah dipantau. Umumnya bahasa Inggris mereka sangat minin, Kemana saja si PSK pergi, harus lapor dulu pada boss mereka. Saat week end biasanya mereka bertebaran ke tujuh states, semua tergantung siapa yang booking. Ada yang dikirim ke Dubai, Abu Dhabi, Ras Al Khaimah, Fujairah dll. .Setelah pulang mereka harus menyetor sejumlah uang untuk membayar hutang. Beberapa bulan sekali mereka harus exit dan berangkat ke Kish Island, Iran untuk memperpanjang visa.

Saya mengenal salah satu dari PSK asal China itu,  sebut saja namanya Ling. Dia berhutang untuk datang ke UAE, tak punya pendidikan tinggi dan sulit cari kerja. Ling yang tinggi,  cantik dan sexy tapi tetap tarifnya lebih murah dari Moroccan dan Rusia. Ketika saya tanya tentang pelanggan yang paling baik dan paling buruk. Inilah jawabannya :

” Bule Inggris ini is the best, dia perlakukan saya bagai istri. Datang kesini tiga bulan sekali dan biasanya saya di booking untuk dua minggu.  Di ajak kepesta , makan malam dan jalan jalan. Saya merasa dihargai.  Dua tahun sudah hubungan kami, setiap kesini dia  hanya bersama saya. Saat ia kembali ke Inggris aku menangis, tapi aku tak ingin merusak rumah tangganya, aku sadar ia sudah beristri”

” Arab adalah pelanggan paling buruk, saya trauma. Mentang mentang sudah bayar, saya diperlakukan bagai binatang. Baru juga duduk di taxi dia mulai meraba raba dengan kasar. Katanya kamu sudah dibayar harus nurut apa mauku. Bibirku, buah dadaku berdarah darah. Aku juga harus mengikuti gaya kebinatangannya. Sejak itu aku tolak semua orang Arab, walau aku tau tak semua Arab seperti itu. Mungkin nasibku sedang sial saja “

Sambil menangis Ling berkata bahwa ia malu berprofesi seperti ini, rasanya begitu hina dimata Tuhan , apalagi dimata manusia. . Ia ingin punya suami yang baik. Bukan harta yang dicarinya, katanya ia ingin dicintai dan mencintai.

Kabar terakhir, Ling sudah menemukan belahan jiwa dan menikah dengan lelaki asal Amerika  yang bekerja di UAE. Ia kini bahagia menjadi ibu rumah tangga saja. Ia akan dibawa ke Amerika jika kontrak kerja suaminya selesai.

Seorang teman  asal Mesir yang menjadi  manager di salah satu resto ternama di UAE berkisah bahwa   PSK asal Morocco paling mahal, karena mereka putih bersih,  sexy dan cantik. Rusia nomor dua, lalu Philipine dan yang paling murah dari India  dan Indonesia. Temanku ini suka sekali dengan salah seorang PSK Moroccan dan akhirnya jatuh cinta lalu menikahinya. Kini anak mereka sudah dua dan temanku tak nakal lagi.

Ada lagi ibu muda PSK asal Indonesia yang selalu mencari pelanggan dengan berdiri di pinggir jalan daerah Kebon Sirih. Namanya ibu X , punya anak  tiga yang diasuh ortunya karena si ayah kabur dengan perempuan lain.   Berhubung cari kerja susah , ortu susah..sedang anak anak butuh makan terpaksa ia jadi PSK. Hinaan sering ia terima baik dari perempuan atau lelaki. Tapi ia terima dengan pasrah, ia sadar bukan wanita terhormat seperti mereka.

Suatu hari ia bertemu lelaki bule asal Eropa yang sering tugas keliling Asia. Ternyata setelah beberapa lama bersama, mereka saling jatuh cinta. Setiap si bule tugas di luar Indonesia, ia mengajak X bersamanya. Tak lama kemudian mereka menikah dan X dibawa si bule ke negaranya. Kini mereka memiliki anak perempuan nan cantik . Setelah kursus bahasa , X pun bekerja paruh waktu di sebuah kantin sekolah.  Ketiga anak anak di Indonesia terjamin hidupnya, setahun sekali bergantian mereka berkunjung ke Eropa. X hidup bahagia dengan lelaki yang begitu mencintainya.

Sebagai manusia kita tak berhak menghina mereka yang perprofesi sebagai PSK. Dosa mereka yang tanggung, mereka ngga nyusahin kita ngga minta sama kita. Jika mampu tuntun mereka ke jalan benar, bukan dilecehkan. Jika tak mampu lebih baik diam dari pada nambah dosa ngatain orang. Hargailah jika jalan hidup seseorang lebih baik dari kemarin.

Jika kau bilang aku hina, bagaimana tamuku dan orang yang mencariku...
Teringat aku Hadis: kisah seorang pelacur dijamin masuk surga karena memberi minum seekor anjing yang sedang kehausan, disisi lain ada seorang perempuan dimasukkan ke neraka disebabkan ngatain orang lain.
Biarlah kepada yang di atas aku berserah, karena lebih hina

© Suara Hati Sang Dewi, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena