Demi keluarga seorang Dewi rela mengorbankan apa saja

Wednesday 29 April 2015

Aku kangen Bapak

 Waktu kecil aku adalah bidadarimu, selalu kau gendong kemanapun pergi. Pelukmu begitu menghangatkanku, terasa damai dan terlindung aku dipelukmu. Sering kau belai rambutku, kau bercerita dan bermain bersamaku. Gelitikan dan cubitan sayangmu selalu aku rindu.

Bapak..Sekarang engkau sudah tua, siang malam engkau disawah membanting tulang untuk keluarga. Panas matahari membakar punggungmu sampai hitam. Wajah keriput dan rambut putihmu menutupi senyummu yang mendamaikan ku. Keringatmu selalu bercucuran demi roda kehidupan keluarga. Pagi buta sampai larut malam engkau berada di sawah. Panas hujan tak pernah kau hiraukan. Engkau memeras tenaga dan pikiran agar ibu dan aku selalu bahagia. Tak pernah kau hiraukan kondisimu sendiri
Bapak...
Maafkan aku...
Bunga hatimu tak bisa buatmu apa-apa, tak bisa membuatmu tersenyum ataupun bangga.
Bapak..maaf sampai sekarang aku tak bisa balas apa2 untuk keluarga
Aku takut....aku bingung....

© Suara Hati Sang Dewi, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena